Senin, 8 Mei 2023 – DEMA IAIN Ponorogo 2023 menggelar Talkshow Perempuan dan Politik dengan mengusung tema “Menakar Peluang dan Tantangan Politik Perempuan di Ruang Digital.” Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung Indrakila dengan mengundang narasumber yang profesional di bidangnya.
Dalam Talkshow kali ini menghadirkan narasumber seperti Syah Muhammad Natanegara selaku Wakil Bupati Trenggalek & Aktivis Muda Indonesia; Muallifa, S.Pd., M.Sc., Koordinator Puan Menulis; dan Iqbal Aji Daryono, Influencer & Penulis, serta Lutfiana Mayasari Penggiat Gender & Dosen IAIN Ponorogo sebagai moderator.
Talkshow dimulai dengan acara ceremonial pembukaan yang dihadiri dan dibuka oleh Warek III Bidang Kemahasiswaan Dr. Miftahul Huda,M.Ag. Dalam kegiatan kali ini Rektor Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., selaku Keynote Speaker sangat mendukung atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Talkshow ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagaimana perempuan dapat berperan aktif dalam dunia politik. Oleh karenanya maka saya selaku pimpinan mewakili seluruh civitas akademika IAIN Ponorogo menyambut baik kegiatan ini yang diinisiasi oleh DEMA IAIN Ponorogo yang sangat luar biasa agar teman-teman sejak dini memehami dan kemudian berani menjadi bagian dari orang-orang yang akan menganbil keputusan untuk negeri tercinta ini.” Tutur Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. melalui vedio karena beliau berhalangan hadir.
Dalam kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama merupakan sharing antara narasumber dengan moderator dan sesi kedua sharing antara mahasiswa dengan narasumber. Di sesi kedua ini antusisas yang di tunjukkan oleh para peserta sangat tinggi dimana banyak sekali yang mengacungkan tangan untuk bertanya. Kegiatan ini sesi foto bersama pemateri dengan peserta.
Dari acara Talkshow Perempuan dan Politik kali ini inti yang dapat kita petik adalah ruang media yang aman itu relate dengan kita sebagai pengguna media. Bahwa baik antara laki-laki dan perempuan memiliki akses yang sama untuk bisa mengakses dunia politik dan juga antara laki-laki dan perempuan memiliki peran juga fungsi masing-masing untuk bisa menjalankan pemerintahan yang inklusif.