MEMBANGUN GENERASI PROGRESIF GENDER, DEMA IAIN PONOROGO MENGADAKAN SEKOLAH GENDER PROGRESIF (SEGERA)

IAIN Ponorogo meraih peringkat utama perguruan tinggi responsif gender tahun 2022. Selain itu salah satu lembaga di bawah naungan IAIN Ponorogo yaitu Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) juga meraih penghargaan dengan nominasi Kampus Budaya Nir Kekerasan Seksual dalam Bidang Pencegahan Terbaik Tahun 2022.

Selaras dengan hal ini DEMA IAIN Ponorogo mengadakan Sekolah Gender Progresif (SEGERA) yang diadakan di Pondok Pesantren Yai Nahdlatul Ummah pada Jum`at-Minggu, 21-23 Oktober 2022. Pelaksanaan SEGERA bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai kesetaraan gender secara optimal, profesional dan faham gerakan media pada mahasiswa IAIN Ponorogo. Oleh karena itu, kegiatan ini mengambil tema ˮOptimalisasi Gerakan Feminis Demi Terwujudnya Nilai Kesetaraan Gender Yang Profesionalˮ.

Kegiatan ini dimulai pada hari Jum`at, 21 Oktober 2021 dengan pembukaan seremonial yang dihadiri oleh Dr. Fadlan, M.Si pengasuh Pondok Pesantren Yai Nahdlatul Ummah, yang dalam sambutannya mengingatkan kita untuk tidak berhenti belajar. Uatamanya dalam kesempatan ini mempelajari terkait kesetaraan gender dengan tanpa mendeskriditkan salah satu jenis gender, sehingga semuanya dapat berkontribusi dengan baik.

Aldila Mayang (Presma IAIN Ponorogo) dalam sambutanya menyampaikan salah satu tujuan pengadaan kegiatan ini, yaitu berkaitan dengan adanya peraturan rektor terkait kasus Kekerasan Seksual (KS) serta adanya wadah berua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) kita akan mengkaji, meganalisis dan merefleksikan sejauh mana gender dalam hal materi dan juga implementasinya.

SEGERA ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, dimulai dari pra-wacana, materi, FGD, Out Bound, Role Playing serta Observasi sehingga kegiatan ini tidak menjadi monoton. Terdapat empat materi yang telah disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan kegiatan. Materi tersebut meliputi, sejarah gerakan perempuan, feminisme dan aliran gerakan perempuan, media massa dan kesetaraan gender, serta pengantar advokasi gender. Keempat materi tersebut disampaikan oleh pemateri yang profesional dalam bidangnya.
Kegiatan diakhiri dengan observasi dan juga studi kasus sesuai dengan pembagian kelompok yang telah disepakati. Kegiatan ditutup pada Minggu 23 Oktober 2022 pada pukul 13.00.
Scroll to Top